Skip to main content

Om Swastiastu

SARAD

  Beginilah kami haturkan sembah kami  ke hadapan-Mu,  Hyang Paramakawi .  Karunia beras-Mu  kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami  ulat-ulat  jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu,  Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati  Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung  menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. .   Maka, inilah  SARAD  persembahan kami  Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk  kayonan  cerah  makenyah  kami letakkan di sisi kiri  pamedal genah tawur   di...

SARAD

 


sarad01
Beginilah kami haturkan sembah kami  ke hadapan-Mu, Hyang Paramakawi
Karunia beras-Mu  kami tumbuk-tumbuk jadi tepung
sari tepung kasih-Mu kami ulat-ulat jadi adonan dasar
buat persembahan memuja-Mu.
Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu, Pakulun Hyang Paramakawi,
dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi
yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami.
Dengan napas terkendali di jagat diri
dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu
kami persembahkan kebeningan hati 
Maka, jadikanlah jiwa kami damai
berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan
menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung 
menjadi untaian persembahan benar
mulia, suci, dan indah.

.

sarad02
 sarad03

sarad04

Maka, inilah SARAD persembahan kami 
Ampunilah, Duh Hyang,
hanya untaian cinta berbentuk kayonan cerah makenyah 
kami letakkan di sisi kiri pamedal genah tawur 
di bancingah agung Pura Agung Besakih
agar setiap yang tangkil memuja-Mu menyadari keagungan-Mu
Perkenankanlah lapis dasar bumi-Mu kami rupakan empas di palih dasar
rahmat hidup tak pernah putus karunia-Mu kami wujudkan Naga Basuki dan Anantabogha
Biarkanlah keakraban itu senantiasa mengingatkan kami
agar bersahabat dengan alam seisinya ciptaan-Mu. 
Tetumbuhan yang bagai Boma bertangan terbuka menerima setiap tiba
hewan dan binatang bagai Karang Sae menebar keceriaan
jadikanlah saling topang senantiasa hingga kehidupan ini kukuh-ajeg adanya
sebagaimana SARAD yang kami persembahkan
menjulang sembilan meter  ke langit lepas-Mu.

 

sarad00


sarad05

sarad06
 

 Foto: Made Widnyana Sudibya
Teks: I Ketut Sumarta

Comments

Popular posts from this blog

Sasih Kaulu: Mulai Ngaben dan Nganten

Setelah Buda Kliwon Pahang, 9 Februari 2000, mulai baik melangsungkan kegiatan upacara perkawinan (nganten) maupun ngaben. Namun, hujan sering mengguyur. Hati-hati dengan blabur Kaulu. Sasih Kaulu (bulan Kedelapan) kali ini bermula sejak Saniscara (Sabtu)-Umanis, wuku Pujut, tanggal 5 Februari. Akan berakhir pada Redite (Minggu)-Kliwon, wuku Medangkungan, tanggal 5 Maret 2000 nanti. Dalam perhitungan kalender Bali, sasih Kaulu ini  nguya Karo . Artinya, sasih ini terpengaruh oleh karakter umum sasih Karo (bulan Kedua). Itu sebabnya, selain mendung dan hujan deras yang menjadi ciri umum Kaulu, udara dingin Karo pun bakal menghembus.  Cuma, bila hujan tak kunjung turun, langit bakal tersaput awan tebal. Di siang hari, ini akan menjadikan cuaca sangat gerah, meskipun sinar matahari tak terik. Yang perlu dicermati benar: hati-hatilah dengan intaian  blabur  Kaulu. Datangnya bisa sewaktu-waktu berupa hujan angin amat lebat beberapa hari sehingga memicu banjir deras. Ai...

Wuusssss….. I Tundung Lewat

Wuusssss….. I Tundung Lewat Orang Tenganan Pegringsingan yakin, selain berkat awig-awig, kelestarian hutan mereka beserta isinya juga karena dijaga ketat oleh seekor ular siluman bernama I Lelipi Selahan Bukit. Sebelum menjadi ular, ia adalah seorang manusia bernama I Tundung. Kisah I Tundung ini tetap menjadi cerita rakyat yang sangat menarik hingga kini. Alkisah, seorang lelaki bernama I Tundung sehari-hari menjaga kebun milik I Pasek Tenganan di Bukit Kangin. Tegal Pasek, kendati sudah dijaga Tun-dung, sering kecurian. Hari ini nangka yang hilang, besok pasti durian atau nenas yang lenyap. Tentu Tundung sangat geram. Berhari-hari ia mengintip si pencuri, tetapi selalu saja lolos. Ia pun bersemedi, meminta bantuan Yang Gaib agar  berubah jadi ular (lelipi). Ketekunan tapanya dika-bulkan. I Tundung bisa bersiluman  jadi lelipi.