Beginilah kami haturkan sembah kami ke hadapan-Mu, Hyang Paramakawi . Karunia beras-Mu kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami ulat-ulat jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu, Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. . Maka, inilah SARAD persembahan kami Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk kayonan cerah makenyah kami letakkan di sisi kiri pamedal genah tawur di...
Dupa buatan Bali masuk pasar internasional, bersaing dengan dupa dari India dan Thailand, pemasok utama kebutuhan dupa dunia. Tapi bahan dasar dupa masih didatangkan dari Jawa. Tak ada sembahyang di Bali tanpa dupa. Orang Bali membuka kemasan dupa, mengeluarkannya dari bungkus plastik, sama sigapnya dengan mengambil kembang, menjepitnya di ujung jari cakupan tangan, ketika mabakti. Dupa menjadi bagian utama dari denyut ketakwaan manusia Bali. Perlahan-lahan dupa kemudian memberi identitas pada manusia Bali yang tengah ngaturang bakti di tempat-tempat suci. Dupa berkembang menjadi sebuah komoditi yang memberi ciri pada penggunanya. Ia tak lagi sekedar sebuah sarana. Dari dupa yang disulut, orang Bali ingin memperoleh lebih dari sekedar api. Mereka lantas menilik apa merknya, atau seberapa semerbak wanginya. Karena itu dupa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Semerbak wangi dupa sendiri tak cuma merebak di Bali, tapi kini sudah sampai ke mancanegara. Keharum...