Beginilah kami haturkan sembah kami ke hadapan-Mu, Hyang Paramakawi . Karunia beras-Mu kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami ulat-ulat jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu, Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. . Maka, inilah SARAD persembahan kami Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk kayonan cerah makenyah kami letakkan di sisi kiri pamedal genah tawur di...
Agar bisa merayakan Galungan dengan khidmat, warga Bali di Australia bercita-cita membangun pura. Di Belanda Galungan dirayakan dengan ngelawar. Orang Bali yang beragama Hindu tersebar tidak saja di dalam negeri, tetapi juga di berbagai negeri dis eluruh dunia seperti Amerika, Eropa, Jepang atau Australia. Mereka menetap (untuk sementara atau selamanya) di negeri-negeri itu ada yang karena migrasi, perkawinan, karena tugas belajar atau bekerja. Bagaimanakah warga Bali diaspora (tersebar) ini merayakan Galungan dan Kuningan di mancanegara? Adakah mereka mabakti, sembahyang atau hanya piknik dalam perayaan Galungan dan Kuningan? Bagi warga Bali di luar negeri, hari raya Galungan dan Kuningan adalah salah satu hari yang dinanti-nantikan bukan untuk kegiatan ritual total seperti di Bali tetapi lebih sebagai acara untuk beramah-tamah atau mengumbar rindu terhadap kampung halaman. Meski demikian, perayaan hari raya tersebut bukannya bebas sama sekali dari aspek ritual dan...