Skip to main content

Posts

Showing posts with the label No. 01

Om Swastiastu

SARAD

  Beginilah kami haturkan sembah kami  ke hadapan-Mu,  Hyang Paramakawi .  Karunia beras-Mu  kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami  ulat-ulat  jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu,  Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati  Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung  menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. .   Maka, inilah  SARAD  persembahan kami  Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk  kayonan  cerah  makenyah  kami letakkan di sisi kiri  pamedal genah tawur   di...

SARAD

  Beginilah kami haturkan sembah kami  ke hadapan-Mu,  Hyang Paramakawi .  Karunia beras-Mu  kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami  ulat-ulat  jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu,  Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati  Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung  menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. .   Maka, inilah  SARAD  persembahan kami  Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk  kayonan  cerah  makenyah  kami letakkan di sisi kiri  pamedal genah tawur   di...

Galungan, Hari Raya Asli Indonesia

Galungan yang dinyatakan sebagai kemenangan dharma atas adharma adalah tafsir baru. Orang Bali semestinya memasuki hari raya kemenangan itu dengan penuh kehati-hatian.   Bali punya banyak hari raya, memiliki banyak hari baik. Tapi yang paling meriah dirayakan adalah  hari Galungan. Inilah hari besar yang penuh dengan warna suka cita, semarak, diyakini sebagai hari otonan jagat. Hari yang penuh dengan hiburan, dan itu juga berarti hari-hari yang penuh dengan kegiatan kesenian.   Kepada SARAD, pengurus Pusat Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI),  Drs Gede Sura   mengungkap makna hari raya Galungan itu. Sebuah hari besar yang khas dan asli Indonesia, yang lazim dilakoni oleh masyarakat agraris. “Galungan adalah hari kemenangan, yang memang seyogyanya kita rayakan dengan meriah,” ungkap Sura.   Mengapa kita mesti merayakan Galungan dengan meriah?   Untuk Bali, secara tradisional Galu-ngan dirayakan kembali sejak zaman pemerintahan Sri Jaya Kusunu. Karena...

Komang Sudiani - Tukang Banten

B anyak dara manis bisa ditemui kalau ada karya agung seperti  Eka Dasa Rudra  atau  Panca Bali Krama , misalnya. Mereka datang  mabakti , mengenakan kebaya anyar, kain bangus, dan menebarkan wangi parfum. Tapi sedikit  sekali gadis yang sibuk menjadi  pengayah , membantu kelancaran upacara.  Komang Sudiani  tentu beda. Tubuhnya yang sedang membuat ia selalu gesit sibuk  carat-curut  setiap ada karya di pura  Sad Kahyangan . " Tiang  sudah biasa  ngayah  seperti ini. Kadang harus memperbaiki  jejaitan  atau  tandingan banten . Cukup melelahkan, tapi  tiang  bahagia," katanya kepada SARAD ketika ia  ngayah  di Pura Ulun Danu Batur.   Bagi  Koming , panggilannya sehari-hari,  ngayah  di pura Sad Kahyangan adalah kebahagiaan paling lengkap. Maklum,  ngayah  sudah dilakoninya sejak kecil. Biasanya ia berangkat bersama adik dan kakaknya, mengikuti  uwa- ...

Putu Suasta - Nganten

S ejauh-jauh lelaki pergi, akhirnya kembali jua ke pangkuan wanita.  Putu Suasta , lelaki Bali pengelana itu, melepas masa lajang-nya. Resepsi pernikahannya diselenggarakan di Taman Budaya, Denpasar, malam Minggu, 13/11/99 lalu. Tentu ia punya alasan tersendiri untuk itu. "Saya menyukai tempat ini, karena di sini saya bertemu rekan-rekan yang selalu bahagia karena mereka menikmati jiwa yang merdeka," ujar Putu di tengah riuh rendah rekan-rekannya memberi ucapan selamat.   Putu, di antara kesibukannya menjadi pembicara di banyak seminar, jadi moderator di banyak diskusi, selalu menyempatkan diri mampir ke Taman Budaya. Ia mendirikan Warung Budaya, tempat kunpul-kumpul seniman muda, terutama sastrawan.   Apakah ia akan tetap garang mengecam ketidakberesan di Bali seperti sering dilakukannya selama ini? Setelah berumahtangga apakah ia tetap menyemburkan kritik untuk penguasa? "Pasti, saya akan tetap konsisten dengan apa yang saya perjuangkan," ujar putra pertama Made M...

Jero Gede Batur - Dwi Tunggal

J ejak sejarah dwi tunggal tak cuma hadir di percaturan politik nasional (seperti Soekarno-Hatta, atau Gus Dur-Megawati), tapi juga di tingkat lokal: Bali. Dwi tunggal Bali ini tak ada sangkut pautnya dengan politik, tapi erat dengan ketakwaan umat Hindu. Siapa saja yang pernah pedek tangkil ke  Pura Ulun Danu Batur , akan bersua dengan pangelingsir pura:  J ero Gede Duwuran  dan  J ero Gede Alitan , sering disebut sebagai  Jero Gede Mekalihan . Artinya Jero Gede berdua.    Laku dwi tunggal  Jero Gede Mekalihan  tidak semata saat acara seremonial, tapi lebih utama pada kegiatan ritual. "Pengambilan keputusan dalam ngempon parhyangan Ulun Danu Batur mesti kami bahas berdua sebelum disampaikan kepada krama" kata Jero Gede Duwuran. Mereka berdua yang bertangungjawab menjaga keutuhan warga adat Batur, yang terbagi dalam beberapa kelompok, seperti  Jero Gamel, Jero Baris, Jero Undagi.   Jero Gede Duwuran  mengaku hadir di Besakih ke...

Sabar bli ! Milenium Bali, 79 tahun lagi.

  sabar bli ! milenium bali, 79 tahun lagi

Jejak Kalender Pawukon Bali

Kapan sistem kalender Bali dimulai? Agak sulit, memang, mencari jawaban pastinya. Namun, setidaknya bisa diberikan gambaran bahwa pembauran astronomi khas Nusantara dengan astronomi Hindu di Bali bisa dirunut sejak zaman pra-Hindu di Nusantara. Temuan data arkeologi berupa fosil manusia Gilimanuk di ujung barat Bali pada tahun 1962 bisa memberikan gambaran bahwa Bali pada zaman pra-Hindu bukanlah kawasan yang tak berpenghuni. Menurut pakar arkeologi Prof Dr Soejono, manusia Gilimanuk itu diperkirakan sudah berumur 2000 tahun.    Satu hal yang menarik dari temuan fosil manusia Gilimanuk itu adalah pembuktian ilmiah bahwa tata cara penguburan saat itu sangat bervariasi. Ini berarti, pada saat itu penghuni Bali (Gilimanuk) sesungguhnya sudah menganut peradaban yang tinggi. Bekal penguburannya, misalnya, mempunyai ciri khas Gilimanuk dan belum pernah ditemukan di tempat lain. Sebut saja, misalnya, bekal periuk dan peralatan yang terbuat dari perunggu berbentuk unik. Ini oleh ...

Perang Narkoba, Anak Kecil Baru

Aparat keamanan dituntut melakukan blokade total dan ketat dalam memerangi narkoba di Bali. Suryani mengkritik aparat yang hanya menangkap pengedar kelas teri.   Tatapan mata Ayu (bukan nama sebenarnya, 23 tahun, mahasiswa PTS di Denpasar) berbinar. Agak  patah-patah tetapi pasti, ia menuturkan pendapatnya soal remaja di depan publik.  Ayu menarik napas lega, saat mengakhiri pembicaraannya. Wajahnya yang tirus membiaskan keceriaan. Sebulir keringat menetes di dahinya.   Sungguh jauh berbeda dengan sosok Ayu dulu. Delapan bulan lalu, Ayu menu-tup diri dalam kelompok program pengenalan jati diri remaja. Kalaupun ditanya oleh fasilitator, hanya satu dua patah lirih, meluncur dari bibirnya yang mungil. Saat itu kepercayaan diri-nya nyaris tidak ada. Ada perasaan minder, sebagai orang yang pernah memakai salah satu jenis narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba).  Tetapi kini rasa minder itu secara bertahap berganti dengan rasa percaya diri bergaul dengan lingkun...

Kapitu, Gerhana Bulan Total

Selain ditandai gerhana bulan total, sasih kapitu Januari 2000 merupakan saat baik melangsungkan pernikahan. Langit tersaput mendung,  dan angin masih berhembus kencang.       Bagi Anda yang gemar membaca tanda-tanda alam, sasih Kapitu (bulan Ketujuh) tentu menarik dicermati. Selain hujan masih ‘rajin’ akan turun mengguyur bumi, gerhana bulan total pun bakal hadir, tepatnya pada hari Jumat-Umanis, 21 Januari 2000. Gerhana bulan (bulan kapangan) penuh ini diperkirakan bakal mulai pukul 11.01.4 waktu di Bali (WITA) dan berakhir pukul 13.25.4. Sayangnya panorama langka ini tak bisa disaksikan dari Bali, bahkan tak juga dari sisi mana pun di Indonesia.    Sasih Kapitu pada bulan Januari 2000 ini tepatnya dimulai sejak hari Jumat-Paing, tanggal 7, bersamaan dengan jatuhnya hari Paing Galungan. Pada sasih yang menyisakan hanya sehari wuku Sungsang dan menghadirkan wuku Galungan, Kuningan, Langkir, Medangsia, serta Pujut (2 hari) ini selain ada hari suci Galungan ...

Membantu Anak yang tak Mampu

Soroh  Pasek  dan  Pande  punya program membantu anak tak mampu. Keinginan ini menghadapi kendala karena Bali terlanjur diproklamirkan sebagai daerah bebas tiga buta dan prasejahtera.   Serombongan anak berseragam putih-merah berlarian di halaman sekolah. Wajah mereka ceria.  Kemudian,''Ayo …..sekolah!" Itu sepenggal pesan iklan layanan yang mencoba menerobos sisi kemanusiaan pemirsa, bagi mereka yang masih menyisakan sudut-sudut hati mereka untuk kemanusiaan. Bagi orang Bali, kendati tidak bisa dicatat sebagai sesuatu yang mengesankan, sisi kemanusiaan itu tentu masih ada. Setidaknya, bagi dua keluarga besar soroh di Bali: keluarga besar  Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi  dan keluarga besar  Maha Semaya Warga Pande ."Progam bagi pendidikan anak-anak tidak mampu itu sudah ada sejak tahun 1989,'' ujar Sekjen Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi wilayah Bali,  Dr Ir I Gde Pitana Brahmandita, MSc , dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pr...

Siapa Suka, Lamak Sablon

Lamak sablon kian membanjiri pasar Bali. Tak hanya untuk keperluan sehari-hari, saat Galungan pun ada yang mengunakan “lamak palsu” ini. Selain karena alasan gampang diperoleh, juga murah dan tahan lama. Apakah dibenarkan mempersembahkan “lamak-lamakan” ini?   Hari Galungan di awal tahun 2000 ini tak membikin Komang Tatiek Laksmini, 28 tahun, repot. "Saya tak perlu lagi nyahit lamak. Sudah ada lamak sablon. Gampang. Murah, dan bisa disimpan untuk enam bulan lagi," celoteh ibu satu anak ini, enteng. "Malah sehari-hari saya gunakan lamak sablon, biar palinggih tampak meriah," imbuhnya.   Bagi wanita asal Karangsem ini, lamak sablon memang jalan pintas yang menjanjikan kemudahan. Tinggal sabet di kios-kios, serahkan duit. Semuanya beres. Sebagai wanita karier dengan jabatan sebagai sekretaris direksi perusahaan ekspor-impor, hari-hari Komang padat kegiatan rutin. Di rumah dia harus mengurusi bocahnya. Belum lagi diwajibkan menyisakan waktu buat suami yang bekerja sebag...

Ngegalung di Luar Negeri

Agar bisa merayakan Galungan dengan khidmat, warga Bali di Australia bercita-cita membangun pura. Di Belanda Galungan dirayakan dengan ngelawar.   Orang Bali yang beragama Hindu tersebar tidak saja di dalam negeri, tetapi juga di berbagai negeri dis eluruh dunia seperti Amerika, Eropa, Jepang atau Australia. Mereka menetap (untuk sementara atau selamanya) di negeri-negeri itu ada yang karena migrasi, perkawinan, karena tugas belajar atau bekerja.   Bagaimanakah warga Bali diaspora (tersebar) ini merayakan Galungan dan Kuningan di mancanegara? Adakah mereka mabakti, sembahyang atau hanya piknik dalam perayaan Galungan dan Kuningan?   Bagi warga Bali di luar negeri, hari raya Galungan dan Kuningan adalah salah satu hari yang dinanti-nantikan bukan untuk kegiatan ritual total seperti di Bali tetapi lebih sebagai acara untuk beramah-tamah atau mengumbar rindu terhadap kampung halaman. Meski demikian, perayaan hari raya tersebut bukannya bebas sama sekali dari aspek ritual dan...

Wangi Dupa Bali di Pusara Putri Diana

  Dupa buatan Bali masuk pasar internasional, bersaing dengan dupa dari India dan Thailand, pemasok utama kebutuhan dupa dunia. Tapi bahan dasar dupa masih didatangkan dari Jawa.   Tak ada sembahyang di Bali tanpa dupa. Orang Bali membuka kemasan dupa, mengeluarkannya dari bungkus plastik, sama sigapnya dengan mengambil kembang, menjepitnya di ujung jari cakupan tangan, ketika mabakti. Dupa menjadi bagian utama dari denyut ketakwaan manusia Bali.    Perlahan-lahan dupa kemudian memberi identitas pada manusia Bali yang tengah ngaturang bakti di tempat-tempat suci. Dupa berkembang menjadi sebuah komoditi yang memberi ciri pada penggunanya. Ia tak lagi sekedar sebuah sarana. Dari dupa yang disulut, orang Bali ingin memperoleh lebih dari sekedar api. Mereka lantas menilik apa merknya, atau seberapa semerbak wanginya. Karena itu dupa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Semerbak wangi dupa sendiri tak cuma merebak di Bali, tapi kini sudah sampai ke mancanegara. Keharum...

Teka-teki Baligya Marebhu Bhumi

Oleh :  Jung Iryana, Ananta Wijaya,  I Ketut Sumarta   Tawur Agung Baligya Marebhu Bhumi patut dipersembahkan pada Tilem Kasanga, 1 April 2079 nanti, sebagai pertanda mulainya milenium 2000 Saka di Bali. Namun sejauh ini belum ditemukan sumber-sumber yang membahas secara rinci tentang tata cara pelaksanaan upacara ini. Dari mana harus dimulai?