Beginilah kami haturkan sembah kami ke hadapan-Mu, Hyang Paramakawi . Karunia beras-Mu kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami ulat-ulat jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu, Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. . Maka, inilah SARAD persembahan kami Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk kayonan cerah makenyah kami letakkan di sisi kiri pamedal genah tawur di...
Aparat keamanan dituntut melakukan blokade total dan ketat dalam memerangi narkoba di Bali. Suryani mengkritik aparat yang hanya menangkap pengedar kelas teri. Tatapan mata Ayu (bukan nama sebenarnya, 23 tahun, mahasiswa PTS di Denpasar) berbinar. Agak patah-patah tetapi pasti, ia menuturkan pendapatnya soal remaja di depan publik. Ayu menarik napas lega, saat mengakhiri pembicaraannya. Wajahnya yang tirus membiaskan keceriaan. Sebulir keringat menetes di dahinya. Sungguh jauh berbeda dengan sosok Ayu dulu. Delapan bulan lalu, Ayu menu-tup diri dalam kelompok program pengenalan jati diri remaja. Kalaupun ditanya oleh fasilitator, hanya satu dua patah lirih, meluncur dari bibirnya yang mungil. Saat itu kepercayaan diri-nya nyaris tidak ada. Ada perasaan minder, sebagai orang yang pernah memakai salah satu jenis narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Tetapi kini rasa minder itu secara bertahap berganti dengan rasa percaya diri bergaul dengan lingkun...