Skip to main content

Om Swastiastu

SARAD

  Beginilah kami haturkan sembah kami  ke hadapan-Mu,  Hyang Paramakawi .  Karunia beras-Mu  kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami  ulat-ulat  jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu,  Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati  Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung  menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. .   Maka, inilah  SARAD  persembahan kami  Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk  kayonan  cerah  makenyah  kami letakkan di sisi kiri  pamedal genah tawur   di...

Bebotoh Pantang Disapa

Boleh jadi pulau yang paling banyak punya julukan adalah Bali. Ia dijuluki Pulau Surga, Pulau Dewata, Pulau Kahyangan, tempat para dewa dan bidadari memberi wahyu, kemolekan, cinta, dan kasih sa-yang. Ketika dunia porak poranda oleh perang, perkelahian, atau dijejali perseteruan merebut uang dari kerja pabrik-pabrik, Bali dijuluki Firdaus Terakhir, taman yang sepenuhnya menjanjikan kedamaian. Orang-orang kaya di negeri maju, yang sering dipusingkan oleh berbagai persoalan duniawi, berbisik kepada rekan-rekannya, “Datanglah ke Bali sebelum mati.” 

Tapi selain sebagai tempat bersemayamnya para dewa, Bali juga diakui tempat bergentayangan roh-roh jahat, raksasa, monster. Buta kala ini tidak membuat pelancong takut plesir ke Bali, justru senang. Mereka ingin tahu, bagaimana orang Bali mengurus itu semua, memberi persembahan kepada para dewa, sekalian berunding dengan buta kala. Kita mengenalnya kemudian sebagai usaha orang Bali menjaga harmoni: memberi tempat bagi Yang di Atas dan di bawah. Semua diusahakan dibuat pantas.
Karena itu Bali menjadi kaya dengan mitologi, dongeng, berusia puluhan abad. Kisah itu tak mudah dijelaskan, sering tak masuk akal, sehingga tak keliru jika dikelompokkan sebagai Balinologic. Bali pun layak mendapat julukan baru: Pulau Takhayul.Kisah-kisah  kone (katanya), mula keto (memang begitu), ini menjadikan Bali unik dan otentik. Takhayul itu misalnya, kalau bebotoh (penjudi) ke tajen (sabungan ayam), pantang ia disapa.
Ciri orang ke tajen mudah dikenali: membawa ayam dalam kisa. Jika Anda kenal seakrab apa pun dengan bebotoh  membawa kisa, langsung saja buang muka. Tutup mulut Anda, pura-pura tak kenal dia. Anggap saja mereka mahluk asing. Mereka sangat benci sapaan, dan menganggapnya sebagai musuh bebuyutan.
bebotoh1
bebotoh3bebotoh4
Para bebotoh sangat yakin, jika dalam perjalanan ke arena sabung ayam mereka disapa, itu alamat lepet (sial) mereka akan kalah.Berjalan di desa sendiri, tentu banyak kerabat, sulit menghindarkan diri tidak disapa. Maka para bebotoh biasanya mencari jalan pintas, menerobos semak, lewat jalan-jalan setapak yang sepi, menghindari lepet, untuk aman ke arena tajen.
Kadang ada juga bebotoh yang berangasan. Jika di tengah jalan ia disapa, ia akan marah-marah dan menghardik orang yang baik hati menyapanya. Tapi ada juga bebotoh kalem. Ketika disapa seseorang dalam perjalanan ke arena tajen, ia akan batal bertaruh. Ia sangat yakin akan kalah. Ke arena tajen ia hanya melihat-lihat ayam dipasangi taji, sebelum unggas itu baku hantam, saling bunuh, dan berdarah-darah.

Comments

Popular posts from this blog

Sasih Kaulu: Mulai Ngaben dan Nganten

Setelah Buda Kliwon Pahang, 9 Februari 2000, mulai baik melangsungkan kegiatan upacara perkawinan (nganten) maupun ngaben. Namun, hujan sering mengguyur. Hati-hati dengan blabur Kaulu. Sasih Kaulu (bulan Kedelapan) kali ini bermula sejak Saniscara (Sabtu)-Umanis, wuku Pujut, tanggal 5 Februari. Akan berakhir pada Redite (Minggu)-Kliwon, wuku Medangkungan, tanggal 5 Maret 2000 nanti. Dalam perhitungan kalender Bali, sasih Kaulu ini  nguya Karo . Artinya, sasih ini terpengaruh oleh karakter umum sasih Karo (bulan Kedua). Itu sebabnya, selain mendung dan hujan deras yang menjadi ciri umum Kaulu, udara dingin Karo pun bakal menghembus.  Cuma, bila hujan tak kunjung turun, langit bakal tersaput awan tebal. Di siang hari, ini akan menjadikan cuaca sangat gerah, meskipun sinar matahari tak terik. Yang perlu dicermati benar: hati-hatilah dengan intaian  blabur  Kaulu. Datangnya bisa sewaktu-waktu berupa hujan angin amat lebat beberapa hari sehingga memicu banjir deras. Ai...

SARAD

  Beginilah kami haturkan sembah kami  ke hadapan-Mu,  Hyang Paramakawi .  Karunia beras-Mu  kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami  ulat-ulat  jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu,  Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati  Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung  menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. .   Maka, inilah  SARAD  persembahan kami  Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk  kayonan  cerah  makenyah  kami letakkan di sisi kiri  pamedal genah tawur   di...

Wuusssss….. I Tundung Lewat

Wuusssss….. I Tundung Lewat Orang Tenganan Pegringsingan yakin, selain berkat awig-awig, kelestarian hutan mereka beserta isinya juga karena dijaga ketat oleh seekor ular siluman bernama I Lelipi Selahan Bukit. Sebelum menjadi ular, ia adalah seorang manusia bernama I Tundung. Kisah I Tundung ini tetap menjadi cerita rakyat yang sangat menarik hingga kini. Alkisah, seorang lelaki bernama I Tundung sehari-hari menjaga kebun milik I Pasek Tenganan di Bukit Kangin. Tegal Pasek, kendati sudah dijaga Tun-dung, sering kecurian. Hari ini nangka yang hilang, besok pasti durian atau nenas yang lenyap. Tentu Tundung sangat geram. Berhari-hari ia mengintip si pencuri, tetapi selalu saja lolos. Ia pun bersemedi, meminta bantuan Yang Gaib agar  berubah jadi ular (lelipi). Ketekunan tapanya dika-bulkan. I Tundung bisa bersiluman  jadi lelipi.