Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Bali Unik dan Otentik

Om Swastiastu

SARAD

  Beginilah kami haturkan sembah kami  ke hadapan-Mu,  Hyang Paramakawi .  Karunia beras-Mu  kami tumbuk-tumbuk jadi tepung sari tepung kasih-Mu kami  ulat-ulat  jadi adonan dasar buat persembahan memuja-Mu. Beginilah kami memulai memaknai anugerah-Mu,  Pakulun Hyang Paramakawi , dengan tangan renta ini kami pilin-pilin angkara inderawi yang senantiasa menggoda kelobaan hati kami. Dengan napas terkendali di jagat diri dengan arah pikir memusat ke puncak keberadaan-Mu kami persembahkan kebeningan hati  Maka, jadikanlah jiwa kami damai berkatilah anak cucu kami yang belia berjari lentik itu ketekunan menimba kearifan tradisi merangkai butir demi butir tepung  menjadi untaian persembahan benar mulia, suci, dan indah. .   Maka, inilah  SARAD  persembahan kami  Ampunilah, Duh Hyang, hanya untaian cinta berbentuk  kayonan  cerah  makenyah  kami letakkan di sisi kiri  pamedal genah tawur   di...

Mantra Di Bak Pikup

Setengah abad silam, di Desa Tangkup, Karangasem, seo-rang kakek (90 tahun) masesangi:kalau ada jembatan ke Tangkup, di atas Tukad Telagawaja, ia akan menghaturkan guling akelan (enam ekor). Lima belas tahun lalu jembatan itu dibangun, Kakek pun membayar sesa-ngi di Sukra Umanis Merakih, 25 Februari 2000. Hujan turun lebat, tak tersedia bale pemiosan untuk ida pedanda. Ketika cuma gerimis kecil tersisa, pemujaan dilangsungkan dari bak mobil pikup. Terbuktilah sabda Hyang Widhi: dengan cara apa pun, di mana pun, kamu menyembah Aku, Aku terima. Desa Tangkup kini bukan lagi daerah terisolir di Karangasem. Hyang Widhi sungguh ada di mana-mana.